Cincin Kawin dan Filosofinya

Salah satu perlengkapan pernikahan yang wajib disediakan oleh calon pengantin adalah sepasang cincin kawin. Pasalnya, perhiasan ini melambangkan ikatan pernikahan yang tidak dapat putus serta janji setia sehidup semati. Oleh karenanya banyak yang kemudian menginginkan model cincin yang berbeda dengan lainnya, tentunya hanya ada di The Palace.

Seringkali model perhiasan yang melambangkan kesetiaan ini memang dikaitkan dengan makna simbolis atau filosofisnya. Lingkaran adalah bentuk yang tidak memiliki ujung sehingga suatu pernikahan diharapkan tidak akan pernah berakhir. Oleh karena itu sebagian besar cincin pernikahan selalu berbentuk lingkaran sempurna. 

Mengapa Cincin Kawin Terbuat dari Emas

Cincin kawin merupakan salah satu tradisi pernikahan dari kebudayaan Mesir Kuno.  bentuknya yang melingkar dan tak berujung mewakili adanya harapan dari sebuah pernikahan yang tidak akan pernah berakhir dan selalu bersatu bahkan pada alam kematian.

Pada awalnya pembuatan cincin pernikahan ini menggunakan semacam rerumputan yang dipilih secara melingkar sebesar ukuran jari tangan. Yang setelah dikenal logam maka bahan bakunya menjadi besi dan lama-kelamaan setelah ditemukannya emas, banyak yang kemudian mengubahnya menggunakan bahan baku emas.


Sebab filosofi tentang cincin pernikahan begitu dalam sehingga bahan baku emas merupakan pilihan terbaik. Selain karena sifatnya yang yang keras, emas juga tidak mudah korosi jika bersentuhan dengan bahan-bahan yang digunakan di dalam rumah.

Perkembangan berlanjut setelah ditemukannya berbagai macam logam yang memiliki kilau logam lebih menarik serta kekerasan yang lebih kuat dibandingkan emas.  Antara lain adalah palladium, platinum, dan lain sebagainya. Bahkan kini warna cincin pernikahan yang tadinya khas emas menjadi beraneka macam.

Variasi warna cincin tersebut pun semakin menambah berbagai pilihan model cincin pernikahan ini. Mulai warna emas standar,  putih, roses, atau kombinasi. Tambahkan dengan berbagai macam mata cincin yang menggunakan batuan permata, safire, ruby, bahkan berlian. Tentu saja itu semua akan menambah keindahan cincin pernikahan bagi kedua mempelai yang berbahagia.

Kendati demikian tentu saja ada perbedaan ukuran antara cincin pernikahan laki-laki dan perempuan.  Pada umumnya bentuk untuk mempelai laki-laki terkesan lebih gagah dan maskulin serta memiliki berat yang lebih besar. Sebab, biasanya calon pengantin akan langsung memakannya sepasang. 

Walaupun memiliki model yang sama, beratnya cincin pernikahan mempelai perempuan lebih lebih ringan dibandingkan dengan mempelai laki-laki. Oleh karena itu mempelai terkesan lebih manis serta feminim. Apalagi dengan adanya tambahan mata cincin dari berlian yang memberikan kilau lebih menarik.

Penyematan Cincin Pernikahan

Pada umumnya penyematan cincin pernikahan diletakkan pada jari manis tangan kanan mempelai.  ternyata halte hal tersebut berdasar kepercayaan bahwa wa Pembuluh darah yang berada pada jari manis tersebut langsung menuju ke jantung sehingga akan dianggap sebagai bagian utama dari sebuah pernikahan layaknya jantung.

Selain itu, disematkan di tangan kanan karena adanya kepercayaan bahwa tangan tersebut merupakan bagian tubuh yang sering digunakan. Juga dipercaya akan selalu membawa kebaikan bagi diri sendiri serta orang lain. Hal itu yang menganggap sebagai doa bahwa pernikahan harus membawa keberkahan bagi pribadi dan orang di sekitar.

Selain itu pula dari tangan merupakan bagian tubuh yang paling kuat sehingga akan amat sulit untuk melepaskan cincin pernikahan tersebut.  harapannya tentu saja agar setelah menikah keduanya saling menjaga dan tidak akan terpisahkan sampai maut memisahkan.

Model Cincin yang satu ini memiliki filosofi yang sangat mendalam. Oleh karenanya Pilihlah bahan baku yang yang terbaik serta model yang paling memenuhi impian dan harapan Anda terhadap suatu pernikahan.

Posting Komentar

[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget